Monday, June 12, 2017

KOMUNIKASI DAN PERANANNYA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi.

   1.      Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi adalah bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan / kontradiktif ataupun yang sama / selaras meliputi proses merangkai, mencerna, dan mempertukarkan informasi. Menurut Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
2. Pengirim mentransformasi ide tersebut menjadi suatu pesan
3. Pengirim menyampaikan pesan kepada penerima
4. Penerima menerima pesan
5. Penerima menafsirkan pesan
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim


Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut:
·         Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikirkan dan rasakan ke dalam pesan (masih dalam keadaan abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
·        Penyandian (Encoding)
Pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan kedalam kata-kata dan kalimat ataupun lambang komunikasi komunikasi lainnya. Dalam hal ini akal budi manusia berfungsi sebagai encoder yaitu mengubah pesan yang abstrak menjadi konkret. Yang dimaksud dengan konkret adalah pesan tersebut jelas, bermakna, dan dapat diterima sesuai harapan komunikator tanpa menimbulkan kesalahpahaman.
·        Pengiriman (Transmitting)
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim pesan yang telah berbentuk konkret dengan peralatan fisik / jasmaniah, misalnya peralatan komunikasi radio atau seluler.
·        Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, dimulai sejak pesan dikirim hingga pesan tersebut diterima oleh komunikan. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi noise atau gangguan yang dapat mempengaruhi penyampaian pesan secara keseluruhan. Pemilihan media komunikasi yang baik akan mengurangi risiko tidak tersampaikannya pesan kepada penerima. Gangguan dapat berupa kesalahan teknis, lingkungan yang tidak mendukung (misalnya berisik) dan gangguan aktif (misalnya sabotase dan penyadapan).
·        Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan komunikan menerima pesan yang telah dikirimkan.
·        Penyandian Balik (Decoding)
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak pesan diterima dan dipahami maksudnya.

Setelah kesatuan proses ini selesai, proses komunikasi dapat berulang kembali apabila komunikan memutuskan untuk mengirim pesan balasan ataupun umpan balik.

2.      Fungsi Komunikasi
         William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi
         menjadi tiga, yaitu:
a.  Sebagai komunikasi sosial : Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
b.      Sebagai komunikasi ekspresif : Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
c.    Sebagai komunikasi ritual : Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.

B. Peranan Komunikasi Dalam Teknik Sipil
 Keberhasilan komunikasi di dalam suatu  organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi atau suatu kegiatan biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.

             Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah  diserap dan dipahami jika  sesuatu tersebut  diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan. Hasil studi tentang perilaku dalam kegiatan atau organisasi dalam bidang teknik sipil menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen. Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.

  • Tujuan dari Komunikasi dalam Kegiatan di dunia Teknik Sipil

Secara umum, ada tiga tujuan nya yaitu :
1. Memberi Informasi
          Tujuan pertama adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia proyek kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka dia memasang iklan melalui mass media, memasang website/situs di jalur internet, dalam hal ini setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu harus memilih media mana yang akan dipilih dan itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal perusahaan tersebut.

2. Memberi Persuasi
            Tujuan kedua adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan penegasan konfirmasi kepada konsumen atau negoisasi dengan client, agar kedua pihak memperoleh manfaat secara bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.

3. Melakukan Kolaborasi
           Tujuan ketiga adalah melakukan kolaborasi, atau kerjasama antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan komunikasi bisnis suatu proyek akan tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama, saat sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi maka seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, telpon seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerjasama apalagi dalam dunia proyek yang melakukan hubungan kerja dengan banyak pihak.

  • Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya

Dalam melakukan komunikasi, terdapat 2 manfaat secara umum yang dapat diperoleh 2 manfaat tersebut adalah;

A. Manfaat Eksternal
     Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif  dalam keberhasilan usaha proyek proyek dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Contohnya: laporan, brosur yang di buat secara profesional dapat meningkatkan citra perusahaan.

    Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biaya nya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.

B. Manfaat Internal
           Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
           8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif :
  1. Kemampuan bekerja keras
  2. Kemampuan manajemen
  3. Kepercayaan diri
  4. Kemempuan mengambil keputusan yang sehat
  5. Latar belakang akademis
  6. Mempunyai ambisi untuk maju
  7. Kemampuan berkomunikasi secara efektif
  8. Berpenampilan menarik
https://gpraz.xyz/blog/2017/peran-komunikasi-dalam-organisasi
Arifin, Bey, 2005. Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol. 2 No. 1 Januari 2005.
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya





No comments:

Post a Comment

ALIRAN AIR TANAH

MAKALAH ALIRAN AIR TANAH POWERPOINT PERSENTASI